Siklus batuan adalah suatu proses dalam pembentukan batuan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh ahli geologi, diketahui bahwa pembentukan batuan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama, bahkan bisa hingga jutaan tahun.
Melalui siklus batuan diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat di antara ketiga jenis batuan. Adapun jenis batuan tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku dapat dikatakan sebagai “nenek moyang” karena batuan lainnya terbentuk dari hasil perubahan-perubahan pada batuan beku.
Dengan demikian, siklus batuan juga dapat didefinisikan sebagai proses perubahan antara satu kelompok batuan menjadi kelompok batuan lainnya. Siklus batuan pertama kali dikemukakan oleh James Hutton pada abad ke 18.
Proses Pada Siklus BatuanAdapun proses pada siklus batuan adalah sebagai berikut.
Siklus batuan bermulai dari terbentuknya batuan beku akibat adanya pendinginan dan pembekuan magma dalam bentuk lelehan silikat. Lelehan silikat kemudian mengalami proses penghabluran melalui erupsi gunung berapi.
Batuan beku yang keluar dari gunung berapi tersebut kemudian tersingkap di permukaan bumi dan bersentuhan dengan atmosfer/hidrosfer. Hal ini menyebabkan batuan beku mengalami pelapukan sehingga menjadi hancur.
Batuan beku yang telah hancur tersebut kemudian akan bergerak atau berpindah bisa karena aliran air (baik di atas ataupun bawah permukaan) ataupun angin. Pergerakan ini akan terjadi secara terus menerus.
Hasil pergerakan batuan beku yang sudah hancur itu kemudian mengendap di tempat-tempat tertentu hingga menumpuk lalu mengeras kembali. Proses ini dinamakan sedimentasi dan menghasilkan batuan sedimen. Hal ini dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam larutan batuan tersebut (pergerakan batuan dengan air).
Apabila batuan sedimen mengalami peningkatan tekanan dan suhu akibat pengendapan, maka terjadi perubahan pada bentukan batuan tersebut. Penyesuaian akan lingkungan akan menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan metamorf.
Batuan metamorf yang sudah terbentuk seiring berjalannya waktu akan mengalami peningkatan tekanan dan suhu sehingga akan kembali meleleh dan berubah menjadi magma. Lalu siklus batuan terulang kembali.
Jenis-jenis BatuanTerdapat tiga jenis-jenis batuan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Berikut penjelasannya.
Batuan BekuPengertian Batuan BekuBatuan beku atau batuan igneous berasal dari Bahasa Latin, yaitu ignis (api). Hal ini dikarenakan batuan beku terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras.
Jenis Batuan Beku Berdasarkan Struktur BatuanBatuan beku memiliki dua jenis struktur batuan, yaitu sebagai berikut.
Jenis batuan beku berdasarkan kandungan silikat atau kuarsa adalah sebagai berikut.
Sedimen telah mengalami proses pengangkutan dari satu tempat ke tempat lainnya dan mengendap, lalu mengeras sehingga membentuk batuan sedimen. Faktor pembentukannya berupa iklim, topografi, vegetasi, air, angin, bahkan salju/gletser.
Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan Cara PengendapanJenis batuan sedimen berdasarkan cara pengendapan adalah sebagai berikut.
Jenis batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan adalah sebagai berikut.
Batuan metamorf mengalami perubahan akibat tekanan dan suhu baik dari batuan beku ataupun batuan sedimen. Contohnya batuan granit menjadi gneis (beku) dan batu kapur menjadi marmer (sedimen). Faktornya adalah suhu, tekanan, fasa fluida, dan waktu.
Jenis Batuan Metamorf Berdasarkan Faktor Pembentuknya / Tipe MetamorfosaJenis batuan metamorf berdasarkan faktor pembentuknya adalah sebagai berikut.
Artikel: Siklus BatuanKontributor: Dema Amalia, S.Si.Alumni Geografi FMIPA UI
Proses Siklus Batuan di Bumi
Source : https://www.studiobelajar.com/siklus-batuan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar