✅ Sistem Pencernaan Manusia Proses Organ Penyusun Gangguan
Sistem pencernaan manusia berkontribusi terhadap homeostasis dalam proses penghancuran makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah diserap dan digunakan oleh sel tubuh. Selain itu juga, terjadi penyerapan air, vitamin, mineral, dan mengeluarkan sisa hasil pencernaan dari dalam tubuh.
Makanan yang kita makan mengandung berbagai macam nutrisi yang digunakan untuk membangun jaringan baru dan memperbaiki jaringan yang rusak. Makanan merupakan sumber energi kimia yang penting bagi tubuh. Sebagian besar makanan terdiri dari molekul besar yang sulit dicerna oleh sel tubuh, sehingga harus dilumatkan menjadi bagian yang lebih kecil melalui proses pencernaan.
Sumber gambar: Tortora G, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009.
Proses Pencernaan pada Manusia
Proses yang terjadi dalam sistem pencernaan manusia diantaranya:
Ingesti => makanan dan cairan masuk ke dalam mulut
Sekresi => pelepasan air, enzim, ke dalam saluran pencernaan
Motilitas => gerakan dinding saluran penceraan berupa mendorong dan mencampur makanan yang sudah dilumatkan sebelumnya
Absorpsi => proses penyerapan air, elektrolit, vitamin, dan hasil pencernaan ke dalam darah dan limfe
Defekasi => pembuangan zat sisa hasil pencernaan yang tidak dibutuhkan lagi
Klasifikasi Sistem Pencernaan
Gastrointestinal Tract (Saluran Pencernaan)
Saluran ini memanjang dari mulut hingga anus melewati rongga torax dan abdominopelvis
Terdiri dari: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar
Memiliki panjang 5-7 meter pada orang hidup dan 7-9 meter pada cadaver
Memiliki dinding yang terdiri dari 4 lapisan, yaitu mukosa (paling dalam), submukosa , muskularis, dan serosa (paling luar)
Accessory Digestive Organs (Organ Tambahan)
Terdiri dari gigi, lidah, kelenjar saliva, liver, empedu, dan pankreas
Gigi dan lidah bekerja secara fisik, ada kontak langsung dengan makanan. Sedangkan yang lainnya, bekerja secara kimiawi dengan menghasilkan sekret.
Organ Penyusun Sistem Pencernaan ManusiaOrgan pada Saluran Pencernaan1. Rongga Mulut
Rongga mulut memiliki beberapa struktur aksesoris, seperti:
Bibir => memiliki fungsi mengambil, mengarahkan, dan menampung makanan di dalam mulut
Palatum => pemisah antara mulut dan saluran hidung
Lidah => terdiri atas otot-otot volunter yang dapat digerakkan secara sadar, membantu proses mengunyah dan menelan serta memiliki papila sebagai indra pengecapan
Gigi => memiliki fungsi untuk mengunyah, memotong, dan mengoyak makanan
Kelenjar saliva => memiliki fungsi mensekresi saliva melalui kelenjar saliva mayor terdiri dari kelenjar parotid, kelenjar sublingual, dan kelenjar submandibular.
Sumber gambar: Tortora G, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ pencernaan manusia ini, berikut uraiannya:
Proses MekanikProses KimiawiMengunyah (dilakukan oleh gigi, dibantu oleh lidah)Adanya sekresi saliva yang mengandung enzim amilase, mukus, dan lisozim. Enzim amilase membantu proses pencernaan amilun (polisakarida à disakarida)2. Faring
Persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan
Terdiri dari nasofaring, orofaring, laringofaring. Walaupun nasofaring tidak terlibat dalam proses pencernaan
Berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut menuju esofagus
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ penyusun sistem pencernaan manusia ini, berikut uraiannya:
Proses MekanikProses KimiawiProses deglutisi => menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus. Proses ini meliputi 3 tahapan, yaitu:
Fase volunter => lidah menekan palatum keras dan mengarahkan bolus (makanan yang sudah dikunyah) ke orofaring
Fase faring => penutupan semua lubang kecuali esofagus akibat adanya refleks dari pusat menelan
Fase esofagus => adanya gerakan peristaltis
Tidak terjadi proses kimiawi3. Esofagus
Berupa tabung, panjangnya sekitar 9-10 inchi dengan diamter ±1 inchi
Berfungsi untuk menggerakkan bolus (makanan yang sudah dikunyah) dari faring ke lambung denga gerakan peristaltis
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ ini, berikut adalah uraiannya:
Proses MekanikProses Kimiawi
Menggerakan bolus melalui gerak peristaltis
Pusat menelan memicu adanya gelombang peristaltis primer yang menyapu dari pangkal hingga ujung esofagus. Hal ini diawali oleh kontraksi otot sirkular esofagus yang mendorong bolus ke daerah yang masih mengalami relaksasi
Apabila bolus terlalu besar atau lengket, reseptor tekanan di dinding esofagus akan menangkap sinyal dan menyampaikannya ke pusat menelan sehingga pusat menelan akan menginstruksikan adanya gelombang peristaltis sekunder yang lebih kuat dibandingkan gelombang peristaltis primer, serta meingkatkan sekresi saliva
Tidak terjadi proses kimiawi4. Lambung
Terletak di superior kiri rongga abdomen
Dibagi menjadi 4 bagian, yaitu cardia (daerah yang membuka ke arah esofagus), fundus (bagian yang menonjol ke atas), korpus/badan (bagian tengah, di bawah fundus), dan pilorus (bagian inferior yang menyempit dan membuka ke arah usus halus)
Sumber gambar: Tortora G, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ penyusun sistem pencernaan manusia ini, berikut adalah uraiannya:
Proses MekanikProses Kimiawi
Gerak peristaltis => mencampur makanan dengan getah lambung menjadi kimus dan mengarahkan kimus ke usus halus
*kimus: massa setengah cair berkadar asam tinggi yang terbentuk dari bolus yang bercampur dengan getah lambung
Sekresi faktor intrinsik => berupa glikoprotein yang disekresi oleh sel parietal lambung, diperlukan dalam penyerapan vit.B12
Sekresi gastrin => merangsang sekresi lambung dan mengatur motilitas usus dan lambung
Pencernaan protein => pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin, kemudian pepsin akan merombak protein menjadi polipeptida
Pencernaan lemak => enzim lipase lambung menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan monogliserida
5. Usus Halus
Membentang dari sfingter pilorus hingga katur ileosekal (tempat pertemuan antara usus halus dan usus besar)
Memiliki diameter sekitar 2,5 cm dan panjangnya 3-5 meter saat bekerja
Terbagi menjadi duodenum (merupakan bagian paling pendek sektar 25 cm merupakan tempat bermuaranya duktus empedu dan duktus pankreas); jejunum (panjangnya sekitar 1-1,5 meter); ileum panjangnya sekitar 2-2,5 meter)
Secara garis besar, fungsi usus halus diantaranya sebagai berikut:
Merupakan akhir dari proses pencernaan manusia dengan dibantu oleh enzim usus halus, enzim dari pankreas, dan empedu
Absorpsi nutrien dari makanan dimana dinding usus galus memiliki vili yang mengandung pembuluh darah sehingga nutrisi yang sudah diserap kemudian akan dialirkan bersama darah.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada organ pencernaan manusia ini, berikut uraiannya:
Proses MekanikProses Kimiawi
Segementasi merupakan gerakan mencampur dan mendorong kimus secara perlahan
Segementasi terbentuk akibat adanya kontraksi otot polos yang berbentuk menyerupai cincin di sepanjang usus halus
Diantara setiap cincin kontraksi otot polos tersebut, terdapat daerah relaksasi yang mengandung kimus
Seperti halnya, usus halus juga melakukan mekanisme kontaksi relaksasi yang mengakibatkan terdorongnya kimus secara perlahan
Maltase => menghidrolisis maltosa menjadi glukosa
Sukrase => menghidrolisis sukrosa menadi glukosa dan fruktosa
Laktase => menghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Aminopeptida => memisahkan asam amino dari ujung suatu peptida
Dipeptida => mengubah dipeptida menjadi asam amino
Lipase usus => mengubah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol
6. Usus Besar
Terletak di rongga abdomen membentang antara ileosekal dan anus
Diameter sekitar 6,5 cm, panjang sekitar 1,5m
Berisis zat-zat dari makanan yang tidak tercerna
Tidak memiliki vili
Otot longitudinal pada usus besar membentuk struktur kantung-kantung besar di sepanjang usus besar yang disebut dengan haustra
Sumber gambar: Tortora G, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc; 2009.
Usus besar dibagi menjadi 4 bagian, yaitu sekum, apendiks, kolon, dan rektum
Sekum : kantung tertutup yang berada di bawah katup ileosekal
Apendiks : tabung buntu dan sempit yang menonjol dari sekum berisi jaringan limfoid
Kolon : bagian usus besar yang membentang dari sekum hingga rektum. Kolon dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu kolon asenden (naik), kolon transversa (mendatar), dan kolon desenden (menurun).
Rektum : panang sektar 12-13 cm. Rektum berujung pada saluran anal dan membuka di anus
Usus besar memiliki beberapa fungsi, antara lain :
Absorpsi air (mencapai 80-90%) dan elektrolit dari kimus yang tersisa
Mengubah kimus yang setengah cair menjadi padatan (atau semi padatan) yang disebut feses
Memproduksi mukus
Mengandung bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Keberadaan bakteri ini disebabkan oleh gerakan zat-zat sisa makanan di usus besar berlangsung secara lambat. Selain itu, usus besar tidak memproduksi zat antibakteri sehingga bakteri dapat bertahan hidup dan terus berkembang di usus besar. Manfaat bakteri ini yaitu menstimulasi motilitas kolon, menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh, seperti viamin K, riboflavin, dan tiamin.
Hanya proses mekanik saja yang terjadi pada organ sistem pencernaan manusia ini, berikut uraiannya:
Proses MekanikProses Kimiawi
Adanya kontraksi haustra yang menyebabkan pergerakan massa di dalam kolon, menggerakkan massa menuju ke rektum lalu ke anus
Tidak terjadi proses kimiawiOrgan Tambahan Sistem Pencernaan ManusiaNama Organ PencernaanFungsi Organ PencernaanKelenjar saliva
Membersihkan gigi
Melarutkan molekul
Membantu proses menelan
Mencerna karbohidrat
Melembapkan rongga mulut
Kelenjar intestinal
Membantu pencernaan protein, lemak dan disakarida
Pankreas
Menghasilkan insulin
Menghasilkan enzim proteolitik, amilase, dan lipase
Mengandung NaHCO3 untuk menetralisir HCl dari lambung
Hati
Sekresi empedu
Metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat
Detoksifikasi
Reservoir/penyimpanan darah
Empedu
Emulsi lemak
Membantu absorpsi lemak
Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia yang Sering Terjadi
Diare: bentuk feses yang cair akibat gerak peristaltik yang terlalu cepat dan kurangnya penyerapan air oleh usus besar. Penyebabnya antara lain stress, makanan pedas, mikroorganisme patogen tertentu.
Konstipasi: kesulitan dalam proses defekasi (buang air besar) akibat terlalu banyak air yang diserap oleh susu besar. Penyebabnya adalah kurang mengonsumsi makanan berserat.
Apendikitis: radang usus buntu. Penyebabnya adalah sisa makanan yang terjebak dan tidak dapat keluar dari apendiks (umbai cacing) sehinggga lama kelamaan apendiks akan membusuk hingga timbul peradangan yang menjalar sampai usus buntu.
Tukak Lambung: rusaknya pertahanan mukus sebagai pelindung dinding lambung sehingga enzim pencernaan (asam lambung/HCl) mengiritasi permukaan lambung. Penyebabnya adalah infeksi bakteri tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar