Sosiologi merupakan salah satu disiplin ilmu dalam kategori ilmu sosial. Kata Sosiologi berasal dari Bahasa Latin yaitu socius yang artinya teman, dan Bahasa Yunani logos yang artinya kata, cerita, berbahasa. Secara sederhana, sosiologi ini diartikan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat. Penggunaan istilah sosiologi ini pertama kali dicetuskan oleh Auguste Comte dalam bukunya “Cours De Philosophie Positive”. Sosiologi kemudian didefinisikan dengan lebih mendalam oleh para ahli.
Berikut beberapa definisi sosiologi menurut beberapa sosiolog yang dikutip dari buku Pengantar Sosiologi tulisan Soerjono Soekamto (2012).
Sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu tentulah memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang ilmiah. Berikut adalah empat ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu:
Objek kajian sosiologi adalah manusia. Ilmu pengetahuan yang objek kajiannya adalah manusia bukan hanya sosiologi semata, namun letak perbedaan sosiologi dengan ilmu lain yang mempelajari manusia juga adalah sosiologi mempelajari aspek sosial dari manusia, atau lebih sering disebut dengan masyarakat.
Pokok kajian dari para sosiolog antara lain:
Sosiologi sebagai suatu ilmu memiliki fungsi sebagai berikut:
Seperti yang sudah disinggung di atas, orang pertama yang menggunakan istilah sosiologi adalah Auguste Comte, oleh sebab itu dia dikenal dengan bapak sosiologi dunia. Bagi para akademisi, Comte lebih dikenal sebagai filsuf dibanding sosiolog. Awalnya ia mengembangkan suatu disiplin ilmu yang disebut fisika sosial (Ritzer, 2012), yang kemudian dikenal dengan nama sosiologi. Sosiologi disebut fisika sosial karena mencoba mengadopsi ilmu alam ke dalam ranah sosial. Pemikiran Comte yang terkenal adalah mengenai hukum tiga tahap pemikiran manusia, yaitu tahap teologis (menekankan kepercayaan terhadap kekuatan supranatural), kemudian tahap metafisik (menekankan pada kekuatan-kekuatan abstrak, misalnya alam), dan tahap positivistic (kepercayaan kepada ilmu pengetahuan).
Sosiologi kemudian menjadi ilmu yang berkembang di Eropa, khususnya di Jerman dan Perancis. Perkembangan sosiologi di Eropa ini berkembang pesat juga karena adanya revolusi industri di Inggris, dan revolusi sosial di Perancis.
Salah satu pemikir besar sosiologi yang terkenal adalah Karl Marx. Marx merupakan seorang berkewaranegaraan Jerman. Marx bukan hanya sekedar sosiolog belaka, melainkan ia juga dikenal sebagai filsuf dan ekonom. Kajian sosiologi yang terkenal dari Marx adalah konflik sosial antara majikan dengan buruh. Golongan majikan atau pemilik modal dikenal dengan istilah borjuis, sedangkan buruh dikenal dengan istilah proletar. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan kesenjangan, serta adanya eksploitasi yang dilakukan borjuis terhadap proletar. Marx juga dikenal dengan pemikirannya yang kontroversial tentang keadaan masyarakat komunis, yaitu konsep masyarakat tanpa kelas.
Pemikir besar lainnya adalah Emile Durkheim. Emile Durkheim merupaka orang yang lahir di Perancis. Pemikiran yang paling dikenal dari Durkheim adalah fakta sosial. Fakta sosial adalah suatu struktur yang berada di luar individu (eksternal), dan bersifat memaksa. Selain fakta sosial, konsep Durkheim yang terkenal adalah pembagian kerja (division of labor) yang merupakan bagian dari perubahan sosial masyarakat mekanik ke masyarakat organik. Masyarakat mekanik ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional, kebersamaan masih kuat, dan pembagian kerja masih rendah, misalnya berburu dan bertani. Masyarakat organik ditandai dengan kehidupan yang lebih modern, individualitas lebih tinggi, dan pembagian kerja lebih kompleks (pekerjaan lebih beragam). Pemikiran Durkheim ini cukup dipengaruhi oleh Comte, sehingga ia dikenal juga sebagai ilmuan positifisik, yang mengadopsi ilmu alam misalnya statistic dalam membangun suatu teori.
Tokoh berikutnya adalah Max Weber. Sama seperti Karl Marx, Weber adalah seorang berkewarganegaraan Jerman. Kajian sosiologis yang terkenal dari Weber adalah tindakan sosial. Weber menjelaskan bahwa terdapat empat tipe tindakan sosial yaitu:
Selain tindakan sosial, Weber juga terkenal dengan pemikirannya mengenai rasionalitas, birokrasi, dan kekuasaan, akan tetapi hal tersebut tidak dipelajari di bangku SMA. Teman-teman akan mendapat materi lebih lanjut apabila kuliah di fakultas ilmu sosial, terlebih apabila megambil jurusan sosiologi.
Para tokoh sosiologi tersebut dikenal dengan pemikir sosiologi klasik. Pemikiran mereka merupakan akar dari sosiologi modern, yang berkembang selanjutnya. Selain Comte, Marx, Durkheim, dan Weber, sebenarnya masih ada lagi beberapa pemikir sosiologi klasik, seperti Herbert Spencer (kajian mengenai evolusi sosial), Pittirim Sorokin (kajian mengenai budaya), Ferdinand Tonnies (Paguyuban dan Patembayan), dll.
Pada perkembangan berikutnya, muncul istilah sosiologi modern atau kontemporer. Sosiologi modern lebih banyak membahas mengenai tiga perspektif besar sosiologi, yaitu:
Perkembangan sosiologi selalu dinamis mengikuti jaman. Di masa berikutnya, munculah kajian-kajian mengenai postmodernisme, postcolonialism, bahkan menuju digital society yang dipenuhi oleh teknologi dan internet. Namun, materi mengenai ini lebih lanjut dapat kalian dapatkan apabila mengambil kuliah di ilmu-ilmu sosial, khususnya sosiologi.
Di Indonesia sendiri, sudah terdapat beberapa ahli sosiologi ternama, yang memberi kontribusi dalam perkembangan sosiologi di Indonesia. Salah satu yang paling dikenal adalah Selo Soemardjan yang dijuluki bapak sosiologi Indonesia. Selain Selo Soemardjan, ada juga Soerjono Soekamto yang bukunya berjudul “Sosiologi Suatu Pengantar” banyak dipakai sebagai rujukan dasar-dasar sosiologi, termasuk dalam tulisan ini.
Daftar Pustaka
Hakim, A. A., & Saebani, B. A. (2008). Filsafat Umum Dari Metologi Sampai Teofilosofi. Bandung: Pustaka Setia.Jones, P. (2010). Pengantar Teori-Teori Sosial dari Fungsionalisme hingga Post Modernisme. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.Ritzer, G. (2011). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Setiadi, E., & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.Soekanto, S., & Sulistyowati, B. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Kontributor: Roy Obet Purba, S.Sos.Alumni Sosiologi FISIP UI
Sosiologi Sebagai Ilmu
Source : https://www.studiobelajar.com/sosiologi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar