Salah satu fenomena di langit yang kita sering lihat setiap harinya adalah awan. Kalau langit tidak memiliki awan, bagaimana ya rasanya? Pasti kita udah kepanasan tuh! Apa kamu pernah berpikir seberapa berat awan? Kalaupun memang berat, kok bisa ngga jatuh yaa ke permukaan bumi? Penasaran? Dibaca yuk guys!
Penemuan berat awan dikemukakan oleh salah satu peneliti dari National Center for Atmospheric Research. Dalam penelitiannya, ada beberapa cara/teknik nih untuk mengukur berat awan. Bagaimana yaa?
Pertama, coba deh kamu bayangin seberapa padat awan itu. Para ilmuwan telah mengukur kepadatan air dari salah satu jenis awan cumulus (berwarna putih, seperti bulu yang dilihat ketika cerah). Kepadatan awan diperkirakan ½ gram per m2. Nah kepadatan ini jumlahnya berbeda-beda juga tergantung pada jenis awan yaa guys.
Selanjutnya, coba kamu bayangin seberapa besar awan itu. Salah satu cara untuk mengetahui besar awan dapat dilakukan dengan mengukur bayangan awan ketika matahari tepat di atas awan. Ilmuwan mengukur ini dengan odometer guys. Caranya mengikuti bayangan awan dengan berkendara di bawah awan tersebut. Untuk awan cumulus mempunyai panjang sekitar satu kilometer loh! Biasanya berbentuk kubus jadi tingginya juga satu kilometer juga. Dengan begitu volume awan dapat diketahui dengan perikiraan angka 1 juta m3.
Dengan mengukur kepadatan dan volume, maka secara matematis kadar air total awan dapat diketahui guys (sekitar 500.000.000 gram air atau sekitar 1.1 juta pound) banyak juga yaa! Supaya lebih mudah, berat awan dapat dianalogikan sebanyak 100 gajah loh! Kalau semua gajah dengan berat sebesar itu berada di langit, mereka semua pasti akan terjatuh. Lalu bagaimana ratusan ton awan di langit tetap bertahan di langit ya?
Jadi berat ratusan ton awan itu mempunyai partikel-partikel yang tidak terkonsentrasi pada satu tempat, tapi beratnya didistribusikan diantara triliunan dari tetesan air yang tersebar di langit luas. Nah berat ini didistribusikan dalam bentuk tetesan air yang sangat kecil. Butuh jutaan tetesan air untuk membentuk suatu awan dan membuat satu tetes air hujan. Lalu bagaimana dengan gaya gravitasi? Jawabannya adalah efek gravitasi tidak mempunyai pengaruh signifikan loh guys! Atau dengan kata lain dalam kaitannya dengan berat awan, gaya gravitasi cukup diabaikan.
Terlebih lagi, awan mempunyai kepadatan yang lebih rendah dari udara kering sehingga membuat awan menjadi terapung! Hal ini juga mempermudah pengangkatan tetesan air ke udara dalam udara yang hangat guys. Tetesan air tersebut tidak akan mengambang selamanya. Ketika kepadatan air awan meningkat menjadi lebih besar dan berat, awan menjadi jenuh. Awan akan jatuh secara perlahan dalam bentuk hujan.
Bagaimana guys sudah mengerti kan? Ternyata awan itu berat juga yaa! Semoga jawaban di atas membantu kamu.
Kontributor: Ahmad ZubairAlumni Geografi FMIPA UI
Materi StudioBelajar.com lainnya:
AWAN YANG MELAYANG DIATAS KEPALA KITA MEMILIKI BEBAN 100 BERAT GAJAH
Source : https://www.studiobelajar.com/seberapa-berat-kah-awan-itu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar