✅ Pencemaran Tanah Pengertian Penyebab Dampak Cara Menanggulangi
Tanah merupakan bagian penting dari lingkungan. Tanah dapat mempengaruhi distribusi spesies tumbuhan dan habitat bagi beberapa organisme. Selain itu, tanah juga turut andil dalam proses hidrologi baik sebagai sumber ataupun tempat penyimpanan air di bumi. Namun sayangnya kondisi tanah pada saat ini sudah banyak yang tercemar.
Pencemaran tanah didefinisikan sebagai keadaan terkontaminasinya tanah dari polutan yang dapat mempengaruhi karakteristik tanah baik secara fisik, kimia, ataupun biologisnya sehingga mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Penyebab Pencemaran Tanah
Adapun penyebab terjadinya pencemaran tanah adalah sebagai berikut.
Limbah industri
Pertanian, misalnya saja penggunaan pestisida, insektisida, dan fungisida yang tidak sesuai dengan ambang batas resisten tanah
Kondisi sistem irigasi yang buruk
Pengelolaan limbah yang buruk, misalnya membuang limbah ke tempat pembuangan atau badan air tanpa diolah terlebih dahulu
Gas beracun yang berasal hujan asam
Sedangkan untuk jenis polutannya adalah sebagai berikut.
Garam organik: magnesium sulfat dan magnesium klorida
Asam anorganik: asam sulfat
Jenis-Jenis Pencemaran Tanah
Pertanian (Agricultural)
Beberapa proses dalam mengolah pertanian turut menjadi faktor dalam terjadinya pencemaran tanah. Meskipun begitu, dampak yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jenis lainnya. Umumnya penggunaan pupuk untuk menyuburkan tanah, namun nyatanya beberapa pupuk justru merusak tanah. Misalnya saja pupuk yang mengandung ammonium nitrat (Nh4NO3), fosfor (P2O5) dan kalium (K2O). Tentunya pencemaran terjadi apabila penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga menjadi racun bagi tanaman. Selain itu ada juga penggunaan pestisida. Kandungan kimia dari kedua bahan tersebut akan mengendap di dalam tanah dan menjadi racun bagi sistem air tanah yang berbahaya apabila digunakan.
Limbah Industri (Industrial Waste)
Sekitar 90% pencemaran tanah diduga berasal dari limbah industri. Contohnya adalah limbah yang bersifat cair. Banyaknya industri yang tidak mengolah limbahnya dulu, melainkan langsung di buang ke tempat pembuangan ataupun badan air. Dampaknya dapat mengganggu sistem pasokan air layak pakai bagi masyarakat. Selain itu, ada juga limbah yang bersifat padat seperti plastik. Plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai sehingga diusahakan dapat didaur ulang kembali.
Aktivitas Perkotaan (Urban Activities)
Sistem drainase dan tempat pembungan sampah menjadi contoh dari aktivitas perkotaan yang dapat merusak tanah. Drainase yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan pencemaran pada limpasan di tanah ataupun dekat sungai. Sedangkan tempat pembuangan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai jenis bahan kimia dan polutan mengendap di dalam tanah. Kedua hal tersebut berkaitan dengan kualitas air tanah.
Dampak Pencemaran Tanah
Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut.
Penyakit kulit
Penyumbatan otot
Gangguan sistem saraf pusat
Pencernaan -> keracunan makanan karena menggunakan produk tanaman yang ditanam di tanah tercemar
Merusak fungsi hati dan ginjal -> timbal dan merkuri
Menurunkan kesuburan tanah -> kadar nutrisi tanah
Meningkatkan erodibilitas (kepekaan terhadap erosi) -> akan lebih mudah erosi
Menurunkan hasil pertanian -> mengganggu perekonomian
Meningkatkan salinitas tanah
Kontaminasi air, hal ini dikarenakan adanya zat berbahaya yang masuk ke air tanah dan mencemari limpasan menuju danau, sungai, ataupun laut
Hujan asam, meliputi sulfur dan nitrogen yang bercampur dengan oksigen sehingga membentuk natrium dioksida dan sulfur dioksida
Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Adapun cara menanggulangi pencemaran tanah adalah sebagai berikut.
Remediasi, yaitu upaya untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar
Pengertian: upaya untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar
Meliputi:
Remediasi in situ: upaya membersihkan tanah yang tercemar tanpa harus berpindah tempat (tetap di lokasi pencemaran)
Remediasi ex situ: menggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, baru setelah itu dilakukan pembersihan tanah.
Bioremediasi: upaya membersihkan tanah dengan bantuan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri
Pengolahan limbah cair, dilakukan dengan menampung limbah cair hasil rumah tangga atau industri yang kemudian diolah sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi ekosistem tanah / air.
Daur ulang, dilakukan dengan pemisahan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik didaur ulang untuk membuat barang baru seperti kerjainan tangan. Contohnya plastik, botol plastik, gelas, dan lain – lain. Sedangkan sampah organik dapat dijadikan untuk membuat pupuk kompos.
Pengurangan penggunaan bahan kimia, hal ini dikarenakan tidak ramah lingkungan. Bahan kimia tersebut dapat diubah dengan bahan organik. Misalnya mengganti jenis bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar